Monday 19 May 2014

HARMONISASI ILMU KOMUNIKASI & KEPEMIMPINAN

Saya Dwi Okta Mahardika mahasiswa Ilmu Komunikasi'10 di Telkom University. Saya memutuskan untuk memilih jurusan Ilmu Komunikasi di kala itu dikarenakan sebuah pertanyaan klasik. Apa yang pertama kali dilakukan ketika kita dilahirkan? "Komunikasi" ya KOMUNIKASI. Kita mengenalkan diri pada semesta raya dengan cara menangis, merengek, serta menggertakkan raga seluruh tubuh, dan cara tersebut merupakan komunikasi dengan cara verbal & non verbal. 

Cita-cita saya, ingin menjadi salah satu pemimpin terbaik yang berkarakter dalam kepimpinan dan punya teknik komunikasi layaknya Ir.Soekarno dan Obama. Mereka adalah role model bagi saya, karena mereka merupakan orang-orang terpilih yang memimpin negeri dengan publik speaking dan komunikasi yang dapat memukau publik. Merekalah bagi saya pemimpin yang punya perpaduan indah komunikasi dan kepemimpinan. Gaya bahasa dan gaya tubuh Ir.Soekarno & Obama saat pidato didepan rakyatnya sangat memukau dan menggetarkan jiwa.



Soekarno dikenal karena gaya komunikasinya yang meledak-ledak, penuh semangat juga pola komunikasinya dengan konteks rendah dan tegas. Gaya tubuh dan bahasa yang membakar semangat rakyatnya, tidak heran kalau Soekarno dijuluki sebagai Plokamator dan bapak bangsa Indonesia. Dan kata-kata soekarno yang selalu dikenal "beri aku satu pemuda maka akan kucabut Semeru sampai ke akar-akarnya dan beri aku 10 pemuda maka akan kuguncang dunia". 


Gaya komunikasi Obama yang karismatik, tenang, dengan tutur kata dan intonasi suara yang teratur dan baik, serta sikapnya yang selalu memperlihatkan penghargaan dan atensi penuh kepada audiensnya telah sukses membentuk dan membangun citra Obama yang credible, inspiring, dan presidensial di mata publik.

Saya selalu memadukan harmoni ilmu Komunikasi dan gaya kepemimpinan dalam setiap gerakan. Terkadang para pemimpin lupa akan komunikasi, mereka hanya mengandalkan suara rakyat dan kualitas pribadi. Tapi bagi saya, komunikasi adalah jangka panjang, dimana terjalin hubungan diantara kata-kata dan terbait dalam suatu pemahaman diantara 2 individu yang tertuju.

Ilmu Komunikasi dan kepemimpinan akan melahirkan suatu mahakarya tanggung jawab yang dinamakan “Amanah”. Sesuatu yang begitu berat dan beresiko bagi saya bila bicara perihal amanah, karena pemimpin harus beramanah. Dalam hati, mengemban amanah sangatlah berat ketika tidak dibarengi dengan totalitas, komitmen, dan tanggung jawab serta konsistensi diri. Terus belajar dan mencoba meminimalkan rasa takut beresiko, itulah saya. Bagi saya lebih beresiko tidak memilih apapun daripada harus memilih salah satu yang beresiko.

Di dalam perjalanan status mahasiswa saya, dan dengan mengandalkan harmonisasi Ilmu Komunikasi dan kepemimpinan, alhamdulillah saya pernah diamanahkan untuk menahkodai beberapa organisasi, kegiatan dan acara. Diantaranya :

Ketua Angkatan Mien R Uno Foundation V
Ketua Umum HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) PT TELKOM 2012-2013
Ketua Aufklarung Event Organizer
Ketua SKM Competition (Sekolah Komunikasi Multimedia Competition) 2011
Ketua YEC (Young Entrepreneur Camp) 2011
Ketua Lake Side Market 2012

Hai gerilya muda, pastikan diri kalian nanti akan menjadi seorang pemimpin. Maka persiapkan dari sekarang, sebelum jatuh dipemikiran yang salah dan dzalim. Ingat, sebuah keluarga juga butuh seorang pemimpin, dan kalian adalah satu diantaranya.


“Jika saya, teruntuk mereka terbait dalam satu nada maka bantu hamba untuk menjalankan skenario ini ya Rabb”

1 Comment So Far:

  1. apakah org yg punya jiwa kepempimpinan selalu bias berkomunikasi dngn baik?
    https://www.ittelkom-sby.ac.id/

    ReplyDelete