Saya
Dwi Okta Mahardika mahasiswa Ilmu Komunikasi'10 di Telkom University. Saya
memutuskan untuk memilih jurusan Ilmu Komunikasi di kala itu dikarenakan sebuah
pertanyaan klasik. Apa yang pertama kali dilakukan ketika kita dilahirkan?
"Komunikasi" ya KOMUNIKASI. Kita mengenalkan diri pada semesta raya
dengan cara menangis, merengek, serta menggertakkan raga seluruh tubuh, dan
cara tersebut merupakan komunikasi dengan cara verbal & non verbal.
Cita-cita
saya, ingin menjadi salah satu pemimpin terbaik yang berkarakter dalam
kepimpinan dan punya teknik komunikasi layaknya Ir.Soekarno dan Obama. Mereka
adalah role model bagi saya, karena mereka merupakan orang-orang terpilih yang
memimpin negeri dengan publik speaking dan komunikasi yang dapat memukau
publik. Merekalah bagi saya pemimpin yang punya perpaduan indah komunikasi dan
kepemimpinan. Gaya bahasa dan gaya tubuh Ir.Soekarno & Obama saat pidato
didepan rakyatnya sangat memukau dan menggetarkan jiwa.
.jpg)
Soekarno dikenal karena gaya
komunikasinya yang meledak-ledak, penuh semangat juga pola komunikasinya dengan
konteks rendah dan tegas. Gaya tubuh dan bahasa yang membakar semangat
rakyatnya, tidak heran kalau Soekarno dijuluki sebagai Plokamator dan bapak
bangsa Indonesia. Dan kata-kata soekarno yang selalu dikenal "beri aku
satu pemuda maka akan kucabut Semeru sampai ke akar-akarnya dan beri aku 10
pemuda maka akan kuguncang dunia".
Gaya komunikasi Obama yang karismatik, tenang, dengan
tutur kata dan intonasi suara yang teratur dan baik, serta sikapnya yang selalu
memperlihatkan penghargaan dan atensi penuh kepada audiensnya telah sukses
membentuk dan membangun citra Obama yang credible, inspiring, dan presidensial
di mata publik.
Saya selalu memadukan harmoni ilmu Komunikasi
dan gaya kepemimpinan dalam setiap gerakan. Terkadang para pemimpin lupa akan komunikasi,
mereka hanya mengandalkan suara rakyat dan kualitas pribadi. Tapi bagi saya,
komunikasi adalah jangka panjang, dimana terjalin hubungan diantara kata-kata
dan terbait dalam suatu pemahaman diantara 2 individu yang tertuju.
Ilmu Komunikasi dan kepemimpinan akan
melahirkan suatu mahakarya tanggung jawab yang dinamakan “Amanah”. Sesuatu yang
begitu berat dan beresiko bagi saya bila bicara perihal amanah, karena pemimpin
harus beramanah. Dalam hati, mengemban amanah sangatlah berat ketika tidak
dibarengi dengan totalitas, komitmen, dan tanggung jawab serta konsistensi
diri. Terus belajar dan mencoba meminimalkan rasa takut beresiko, itulah saya.
Bagi saya lebih beresiko tidak memilih apapun daripada harus memilih salah satu
yang beresiko.
Di dalam perjalanan status mahasiswa saya,
dan dengan mengandalkan harmonisasi Ilmu Komunikasi dan kepemimpinan,
alhamdulillah saya pernah diamanahkan untuk menahkodai beberapa organisasi,
kegiatan dan acara. Diantaranya :
Ketua Angkatan Mien R Uno Foundation V
Ketua Umum HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) PT TELKOM 2012-2013
Ketua Aufklarung Event Organizer
Ketua SKM Competition (Sekolah Komunikasi Multimedia Competition) 2011
Ketua YEC (Young Entrepreneur Camp) 2011
Ketua Lake Side Market 2012
Hai gerilya muda, pastikan
diri kalian nanti akan menjadi seorang pemimpin. Maka persiapkan dari sekarang,
sebelum jatuh dipemikiran yang salah dan dzalim. Ingat, sebuah keluarga juga
butuh seorang pemimpin, dan kalian adalah satu diantaranya.
“Jika saya, teruntuk mereka
terbait dalam satu nada maka bantu hamba untuk menjalankan skenario ini ya Rabb”