Sunday 27 April 2014

Semakin Kesini Semakin Menjadi Manusia


 Pelangi-pelangi, balonku ada lima, naik2 ke puncak gunung itu merupakan lagu yang wajib dinyanyikan ketika uang 500 perak masih bisa dibelanjakan untuk 1 buah anak mas, dan empat buah permen karet yosan. Favorit banget dikala itu.

Sedikit mengenang masa lalu


Rezim berlalu, kini hanya ada sapaan dari mendiang "piye kabare? Penak jaman ku tow? Ya karena semakin kesini pula Nusantara eh ralat Indonesia maksudnya semakin diuji Indonesianya. Yang mana para pemimpin bangsa ini sudah tidak lagi memimpin bangsa, tapi memimpin kezaliman bangsa. Lempar pertanyaan bung? Silahkan..
Menurut anda lebih baik Indonesia dipimpin oleh pemimpin yang agamanya kuat tapi kepimpinannya kurang atau pemimpin yang kepemimpinannya bagus tapi agamanya kurang?
Boleh saya tanggapi? Silahkan..kalau menurut saya lebih baik punya pemimpin yang agamanya kurang tapi kepimpinannya bagus. Alasannya apa bung? Ya dikarenakan kalau kepimpinannya bagus itu urusannya langsung rakyat dan tanah air, sedangkan masalah agama urusannya hanya pemimpin dengan Allah SWT yang mengetahui.
Maaf saya ga sependapat bung, menurut saya harus punya agama yang kuat untuk pemimpin bangsa ini. kenapa? Simple saja, kebanyakan yang agamanya kuat mereka akan menjaga amanah dan kewajibannya.
Hmmm, kalau menurut kalian bagaimana?
Pusing ya mikirin bangsa ini? Ya begitulah negara demokrasi. Kembali kejudul saja "semakin kesini semakin menjadi manusia". Lahir, tumbuh, besar dan kini tengah menjalani masa muda dengan segelimang dosa, ya Allah....
Merasa masih banyak dosa daripada do'a, dimana pribadi ini masih mencari karakter dan jati diri. Takut rasanya bila dosa dan doa ditimbang sekarang, astagfirullah.

Menjalankan tugas sebagai manusia itu sangatlah berat, apalagi diamanahkan sebagai ciptaan Allah yang paling sempurna. Ketika dilahirkan subhanallah sekali kita bisa melihat segala anugrah sang kuasa,, tapi beranjak dewasa dan kini amatlah sangat terasa rasanya menjadi manusia yang ditanggungkan  untuk menjadi kalifah di bumi.
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. "Mereka berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? "Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
(Q.S. Al-Baqarah: 30)
Manusia tidak hanya sebagai khalifah di bumi tapi juga harus mampu memahami isi kandungan Alqur'an, secara tertulis maupun tidak tertulis. Yang saya takutkan adalah ketika masa muda dihabiskan untuk mengarungi keindahan surga dibumi tanpa menyiapkan segala sesuatu setelah ini.
Bismillah lancarkan hambaMu untuk melaju dijalan lurusMu ya Allah....


Leave a Reply